Sumenep

Blogger Widgets

Sabtu, 13 Februari 2016


TUGAS PROYEK IPS
Museum Keraton Sumenep

     Nama Kelompok :
·        Ahmad Fahrezi Sahrindi               (02)
·        Andinna Defrin Amarelia              (04)
·        Ernanda Kusuma Widanaryanti     (10)
·        Muhammad Farhan Ardiansyah     (20)
·        Nur Cholifah Agustini                   (22)
·        R. Rizki Maulidina Wahyuni          (24)

SMP Negeri 1 Sumenep
TahunAjaran 2015-2016


Kata pengantar

      Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan ridho-Nya kamdapat menyelesaikan tugas proyek ini dengan judul “Museum Keraton Sumenep” dengasebaik-baiknya. Metode yang digunakan oleh kami untuk menyusun laporan ini, begitu sederhana dan praktis agar semua pembaca bisa mengembangkan serta memahami apa maksud dari yang kami bahas ini.
 Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik isi maupun cara penyajiannya. Kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, agar ditugas selanjutnya dapat lebih baik dan memenuhi harapan yang diinginkan. Akhirnya kami berharap semoga karya ini dapat memberikan sumbangan pemikiran atau bahan informasi pada waktu yang akan dating.Aamiin.

Sumenep, 04 Februari 2016
                                                                                       
                                                                                          Penyusun


Bab 1. Pendahuluan
1.1 LatarBelakang
        Indonesia memiliki banyak kebudayaan. Salah satu kebudayaan yang masih terawat dengan baik adalah keraton. Keraton di Indonesia sangat banyak dan bervariasi salah satu contohnya adalah Keraton Sumenep. Sejarah keratin sumenep yaitu setelah selesai perang dengan blambanganan taratahun 1764-1767 M yaitu pada tahun 1198 Hijriyah. Panembahan sumala mendirikan tempat tinggal di sebelah timur keratin terletak di desa pajagalan. Arsitek yang ditunjuk adalah seorang bangsa cina bernama Lauw Piango, cucu dari Lauw Khun Thing adalah salah satu diantara 6 orang cina yang mula-mula datang dan menetap di sumenep. Telahdiperkirakan pelarian dari semarang akibat adanya perang disebut “Hura-HuraTionghwa” 1740 M. tempat tinggal ini merupakan tempat ke temenggunganatau kadipaten, dan selesai tahun 1200 H (1780 M).
        Bangunan ini kemudian terkenal menjadi keratin sumenep yang sampai sekarang masih utuh, megah dan terawat. Namun apabila dikaitkan dengan system pemerintahan jawa saat itu, maka istilah keratin tersebut menjadi kurang tepat, karena ia memiliki strata yang berada di bawah keraton di Jawa. Tetapi pengguna istilah kraton dapat dimaklumi karena sejak dulu sumenep merupakan daerah wilayah pesisir wetan yang jauh dari mataram. Pusat pemerintahan disebut oleh orang kebanyakan sebagai“ keraton “.Waktu itu seorang adipati atau seorang adipati di Madura oleh rakyatnya disebut rato (adipati).

1.2 RumusanMasalah

1.     Mengapa potensi wisata Museum Keraton Sumenep layak dikunjungi?
2.    Apa yang menjadi daya tarik untuk berkunjung ke Museum Keraton Sumenep?
3.    Bagaimana sejarah dari bagian-bagian yang berada di Museum Keraton Sumenep?

   1.3 TujuanPengamatan
1. Ingin mengetahui mengapa potensi wisata Museum Keraton Sumenep layak dikunjungi
2. Ingin mengetahui apa daya tarik untuk berkujung ke Museum Keraton Sumenep
3.Ingin mengetahui sejarah dari bagian-bagian yang berada di Museum Keraton Sumenep


Bab 2. Pembahasan
2.1 Potensi Wisata Museum Keraton Sumenep Layak Dikunjung
        Karena Museum Keraton Sumenep bisa dijadikan sebagai media pembelajaran untuk anak-anak agar berminat mempelajari sejarah dari beragam hal unik yang ada di museum.Dan juga keraton ini satu-satunya pusat kerajaan tradisional di Jawa Timur yang utuh dan kokoh.

2.2 Daya Tarik untuk Berkunjung Ke Museum Keraton Sumenep
        Wisatawan dapat melihat langsung bangunan keraton yang merupakan hasil akulturasi budaya Jawa, Eropa, dan Cina.Selain itu wisatawan juga dapat menggali lebih dalam tentang sejarah keraton sumenep yang dipandu oleh pengelola keratin yang sekaligus bertindak sebagai guide. Wisatawan yang datang akan disambut oleh gapura yang biasa disebut “Labang Mesem”.Selain keraton sumenep wisatawan biasanya mengunjungi museum yang terletak di sebelah kanan keraton.Di dalam museum ini menyimpan benda-benda cagar budaya peninggalan keluarga keraton sumenep.

2.3 Sejarah Dari Bagian-Bagian yang Berada di Museum Keraton Sumenep
Ø  Al-Qur’an Raksasa
Baru masuk saja, kita sudah disambut oleh sebuah Al-Qur’an raksasa dengan ayat-ayat sucinya yang tertempel indah. Di samping Al-Qur’an ini ada salah satu kereta kencana yang digunakan Keraton Sumenep merupakan hadiah dari Kerajaan Inggris di masa Pemerintahan Sultan Abdurrachman (th. 1812-1854 M).



Ø  Kereta Kencana
Di sekitar Keraton banyak Musium yang berisi barang-barang bersejarah peninggalan jaman kerajaan Sumenep lampau. Tepat berada di depan keraton ada sebuah gedung tempat rombongan lapor ke penjaga musium sekaligus membayar iuran seribu rupiah. Di dalam gedung ini tersimpan banyak sekali barang yang penuh sekali dengan cerita di masanya, yang sampai sekarang masih dapat dipergunakan dan dikeluarkan pada saat upacara peringatan hari jadi kota Sumenep.

Ø  Daftar Nama Raja-Raja sumenep
              Diruangan ini juga tertempel foto raja-raja Sumenep dari masa ke masa. Bahkan Daftar nama raja-    
   raja Sumenep tertulis mulai dari raja pertama sperti Aria Banjak Wide, Ario Bangah, 
Ari  Danurwendo,Ario  Asrapati, Panembahan Djokarsari. Itulah 5 nama Raja/Gelar Radja/Bupati Pertama Sumenep.

Ø  Seperangkat Sarana Pengadilan

Seperangkat sarana pengadilan yang dipergunakan pada saat berlangsung pengadilan di Keraton Sumenep pada pemerintahan R.Ayu Tumenggung Tirtonegoro pada tahun 1750-1762 M. Koleksi yang dipamerkan Kursi Pengadilan (tempat duduk raja ketika mengadili), Rotan bundar (tempat terdakwa), dan Kotak segi empat (tempat berkas/surat).

Ø  Jambangan

Sebuah Jambangan yang berasal dari Thailand sekitar abad XVII M. Jambangan ini dihiasi motif binatang dan tumbuhan, berwarna kuning dibawah glasir cokelat.Pada saat jaman kerajaan berfungsi sebagai wadah air atau tanaman hias.

Ø  Lampu Duduk

Tak ketinggalan Lampu Duduk yang dibuat dari logam, dihiasi motif sulur-suluran dengan teknik kerawangan dan manusia sedang duduk bola.

Ø  Kerangka Ikan Paus

Beralih ke ruangan lain, kerangka ikan paus yang mempunyai panjang 13 m tinggi 1.75 m dan berat 4 ton tersimpan di salah satu bagian musium ini. Paus ini terdampar di desa Kertasada Kecamatan Kalianget pada tahun 1977

Ø  Alas Kaki

Beberapa alas kaki yang bernama Gamparan Tonggulan berada di balik kaca. Alas kaki ini pada umumnya dibuat dari kayu bentaos. Gamparan ini termasuk sederhana, cara menggunakannya dengan menjepit antara ibu jari kaki dan jari pertama. Ada pula beberapa gambaran yang dihiasi dengan ukiran.Dalam perkembangannya peran gamparan ini terdesak olah jenis sandal yang lebih praktis dan ringan.

Ø  Fosil Tangan Ikan Duyung, Pakaian Raja dan Putri, Miniatur Perahu Madura



Fosil tulang tangan ikan duyung, pakaian raja dan putri keraton Sumenep, miniatur perahu Madura juga tersimpan rapi dalam salah satu ruangan musium.

Ø  Taman Sare

Taman sare pemandian putra-putri raja (taman sare) merupakan tempat bermainnya putra-putri raja sambil melepaskan kelelahan dengan bermain-main. Konon diceritakan, bahwa airnya dapat dijadikan obat dan membawa berkah. Di dalam taman sare ada 3 pintu yang mempunyai makna berbeda-beda,yaitu :
Pintu 1 : Diyakini dapat meningkatkan karir dan kepangkatan sesorang.
Pintu 2 : Diyakini dapat meningkatkan awet muda dan dipermudah mendapatkan jodoh dan keturunan.
Pintu 3 : Diyakini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan diri seseorang.

Ø  Pendopo

Pendopo Agung terletak di tengah kraton beratapkan joglo yang ditopang oleh 10 soko (tiang penyangga). Dahulu, Pendopo Agung merupakan paseban (tempat menghadap para kawula maupun tamu) yang kemudian hari juga difungsikan sebagai tempat sidang yang dipimpin langsung oleh sang Adipati dan dihadiri oleh seluruh pejabat tinggi kraton yang waktunya dilaksanakan pada hari-hari tertentu.

Ø  Kamar Tidur Raja
Bangunan kediaman raja yang terletak di lantai bawah terdapat empat kamar yang masing-masing diperuntukkan untuk kamar pribadi raja yang berada disebelah utara, kamar permaisuri (ratu) yang berada disebelah selatan, kamar selir yang berada diatas, dan kamar ajudan yang digunakan sebagai tempat kerja.

Ø  Lonceng

Bangunan kediaman raja yang terletak di lantai bawah terdapat empat kamar yang masing-masing diperuntukkan untuk kamar pribadi raja yang berada disebelah utara, kamar permaisuri (ratu) yang berada disebelah selatan, kamar selir yang berada diatas, dan kamar ajudan yang digunakan sebagai tempat kerja.

Ø  Meriam

Meriam merupakan alat tempur pada zaman Belanda yang digunakan untuk berperang.
Ø  Pohon Lanang dan Pohon Bungor
pohon bungor perempuan
Pohon Lanang yang tumbuh di sebelah pintu gerbang utama juga dipercaya memiliki tuah.Oleh warga setempat, pohon itu dinamakan bungor karena memiliki bunga berwarna ungu.Pohon dan bunganya dipercaya bisa membantu mereka yang ingin punya keturunan laki-laki.Pada bagian bawah dari batang pohon terdapat semacam ranting yang bentuknya mirip dengan alat kelamin pria.Ranting ini harus dipegang oleh perempuan sudah bersuami yang ingin mendapatkan keturunan laki-laki dalam keluarganya.
Pohon lanang laki-laki
Ø  Pohon Beringin
Pohon Beringin yang berada di samping pendopo yang sangat besar dan usianya sekitar 3,5 abad (350 tahun)
Ø  Mandiyoso 

Mandiyoso merupakan salah satu ruang di dalam kompleks Keraton Sumenep yang menghubungkan Keraton Dhalem dan Pendopo Agung.

Bab 3. Penutup
3.1 Kesimpulan
Keraton sebagai salah satu peninggalan budaya Indonesia harus dijaga keutuhan dan kelestariannya.Keraton Sumenep adalah salah satu situs sejarah yang sampai saat ini tetap dijaga keberadaannya.Dan di keraton sumenep kita dapat mengetahui tentang sejarah kota sumenep dan peninggalan peninggalan yang ada dikota sumenep sejak zaman kerajaan-kerajaan Indonesia mempunyai potensi sosial budaya yang sangat beragam salah satunya adalah yang berada di Sumenep yaitu keraton dan museum yang berada di timur Pulau Madura. Keraton dan museum semenep memiliki kesan tradisional yang kental akan kerajaan-kerajaan belum banyak diketahui oleh banyak orang. Keraton dan museum sumenep merupakan peninggalan yang paling di jaga keutuhan dan kekokohannya oleh masyarakat dan pemerintah sumenep.Keraton dan museum ini patut di promosikan karena dapat menambah wawasan.

3.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan:
1.  Sebaiknya di keraton Sumenep perlu pemandu yang betul-betul memahami kondisi keraton
2.     Lingkungan sekitar taman sare perlu dijaga kebersihannya
3.  Sebaiknya keraton diperbolehkan dikunjungi oleh masyarakat umum karena kami sebagai bagian
 dari masyarakat Sumenep ingin mengetahui apa saja yang ada dalam keraton Sumenep


Daftar Pustaka
Zulkarnain, Iskandar dkk. 2003. Sejarah Sumenep, Sumenep : Dinas Pariwisata Sumenep
http://kekunaan.blogspot.com/2013/12/kraton-sumenep.html?m=1
http://sejarah-sumenep.blogspot.com/2008/09/sejarah-sumenep-sebagai-ikon-jerajaan_02.html?m=1
http://w-afif-mufida-fk12.web.unair.ac.id/artikel_detail-68258-1%20Ilmu%20Sosial%20Budaya%20Dasar-Koleksi%20Keraton%20Sumenep.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar